Sabtu, 14 Agustus 2010

Cahaya Permaisuri

Di Gelap malam duduk seorang permaisuri
bermahkota tiara biasan tamaram rembulan
keanggunan beliak retina menatapnya
kuasakahku menjamah suteranya
nan tampak aral jeruji melintang
ku coba terus menghampiri
walau kasihku ada di kalbumu
tetap ku bertutur niat mengangkat singgasana
tuk menjauhkan kekelaman nan erat melekat di punggungmu

Kar'na itu pancaran cahayamu
menikam rasa nan tak pernah ku rasa
ku tak tahu kemana aku kan melangkah membawa cahaya
dalam keagunganmu ku terperanjat pesona
dan ku tak tahu pula apakah ini kan jadi arti
arti dari pemahaman kisah liku asmara
kan mengabadi di taman hati ini
izinkan ku memetik pancaran cahayamu
tuk penerang hela nafas tersisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar